Post kali ini saya membahas mengenai "Konflik" , Berikut pemahaman mengenai konflik :
Jenis Konflik
§ Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara
peranan-peranan dalam keluarga atau profesi.
Konflik yang terjadi pada diri sendiri sering
kita sebut dengan konflik batin. Biasanya konflik batin terjadi karena
pengingkaran janji yang telah di buat oleh diri orang yang bersangkutan, dan
juga karena memutuskan sesuatu dalam dua kondisi (pendapat).
§ Konflik antara kelompok-kelompok
sosial.
Konflik antar kelompok terjadi
ketika ada dan kepentingan sama atau berbeda dengan tujuan berbeda dari
masing-masing kelompok. menururt teori realistis konflik (realistic conflict
theory) bahwa dalam hubungan antar kelompok terdapat dua tujuan berbeda
terhadap sesuatu yang sama. Hal ini menyebabkan setiap kelompok ingin meraih
keuntungan sebesar-besarnya dengan mengorbankan kelompok lain. selain itu konflik
antar kelompok juga dapat dijelaskan dengan teori identitas sosial. Teori ini
meliha bahwa hubungan antar kelompok harus dilihat dari perspektif kelompok
bukan individu. Setiap individu dalam masyarakat dikelompokkan berdasarkan
katagori yang berbeda-beda, misal jenis kelamin, suku, agama, dan pekerjaan.
Maka terbentuk identitas individu, yang nantinya dapat membentuk identitas
kelompok. setiap kelompok merasa lebih unggul dari kelompok lain. kelompok
menjadi pusat segalanya atau etnosentris dan cenderung besifat in-group,
melihat kelompok lain sebagai musuh. Hal-hal sepeti ini yang berpotensi
timbulnya konflik intergroup.
§ Koonflik antar satuan nasional.
Konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan pendapat antar wilayah yang
saling terkain satu sama lain. Hal ini berpotensi untuk terjadinya perang
saudara atau perebutan wilayah jika salah satu pihak memegang kekuasaan paling
tingi salah suatu wilayah.
§ Konflik antar atau tidak antar agama.
Konflik yang terjai dalam ruang lingkup kecil maupun besar. Hal ini banyak
di picu oleh pertentangan pendapat pada salah satu pihak dan pihak lainya tidak
mau mengalah. Konflik ini berpotensi dapat menyebabkan kerusuhan besar antar
pemeluk suatu agama. Contoh nyata ialah Film yang baru-baru ini menjadi
pembicaraan hangat di media massa yang mengakibakan banyak pihak yang memprotes
penyebaran film tersebut.
Penyebab Timbulnya Suatu Konflik
§ Perbedaan individu, yang meliputi
perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah
individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang
berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu
hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial,
sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan
kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman,
tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu
karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
§ Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga
membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan
terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya.
Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan
perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
§ Perbedaan kepentingan antara
individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan,
pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok
memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal
yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya
perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap
hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka
sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang
pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun
atau ladang. Bagi para pengusaha kayu,
pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan
membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari
lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan
kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan
mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan
ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan
budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan
individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi
karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah
yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk
dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
§ Perubahan-perubahan nilai yang
cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim
dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan
mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya,
pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak
akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat
tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi
nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai
kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang
disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi
hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan.
Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang
pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu
yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri.
Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat
kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya
penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan
kehiodupan masyarakat yang telah ada.
Contok Konflik
JAKARTA —Pemerintah Indonesia
menginginkan adanya protokol internasional untuk mencegah atau menolak aksi
penistaan agama, sehingga terjaga keamanan dan ketertiban dunia.
Hal ini ditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelang berangkat ke
New York, AS untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB. “Indonesia memiliki
tanggung jawab dan kewajiban moral untuk menyampaikan pandangan, ajakan, bahkan
ikut memikirkan sebuah protokol internasional mencegah atau menolak aksi yang
bisa dikatagorikan sebagai penistaan agama,” kata Pesiden Yudhoyono.
Dengan adanya protokol tersebut, ujarnya, diharapkan keamanan, ketentraman,
dan ketertiban dunia tetap terjaga. Keinginan Indonesia tersebut akan
disampaikan dalam sidang Majelis Umum PBB yang digelar pekan depan. Dalam
perhelatan PBB tersebut, SBY mengatakan juga akan menyampaikan piodatonya dalam
sesi debat majelis umum (general debate) yang tahun ini topiknya adalah
resolusi konflik pada tingkat internasional.
“Indonesia memiliki otoritas, pengalaman dan tentu bisa berbagi dengan
forum menyangkut penyelesaian konflik yang dilaksanakan secara amai,” kata SBY.
Dalam kesempatan tersebut, SBY juga akan menyampaikan pandangan Indonesia atas
sejumlah isu yang mengemuka akhir-akhir ini pada pada tingkat global, yaitu
pentingnya kerja sama baru di bidang
pembangunan. Presiden Yudhoyono juga akan menyampaikan perkembangan yang telah dicapai Indonesia, terkait apa yang telah dan akan Indonesia kontribusikan untuk ikut membangun dunia yang makin damai, adil, demokratis, dan sejahera.
pembangunan. Presiden Yudhoyono juga akan menyampaikan perkembangan yang telah dicapai Indonesia, terkait apa yang telah dan akan Indonesia kontribusikan untuk ikut membangun dunia yang makin damai, adil, demokratis, dan sejahera.
Proses Pengambilan Keputusan
- Kewenangan Tanpa Diskusi
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer.
mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini
dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai
keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan
atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini
sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota
organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa
melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.
- Pendapat Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik,
pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi
terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk
diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya
tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
- Kewenangan Setelah Diskusi
- Kesepakatan
Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu sama lainnya tidak dapat dikatakan metode satu terbaik yang digunakan dibanding metode yang lainnya, dapat dikatakan efektif jika metode yang mana yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan situasi yang sesuai.
Sumber :
www.google.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik#Jenis-jenis_konflik.
http://abbymaulanaputra911.blogspot.com/2012/05/proses-pengambilan-keputusan-dalam.html.
http://www.solopos.com/2012/09/22/konflik-agama-ri-ingin-ada-protokol-internasional-cegah-penistaan-agama-331720.
No comments:
Post a Comment